Minggu, 27 Januari 2013

Andra Alodita, Fotografer Cantik yang Memulai Karir dengan Modal Nekat

img Dok. Wolipop Jakarta - Nama Andra Alodita sudah sangat dikenal di kalangan pecinta fotografi serta para blogger. Sosok wanita cantik yang berprofesi sebagai fotografer ini, ternyata memiliki cerita menarik sebelum ia menggeluti dunia fotografi. Kecintaan Andra terhadap dunia seni, tak membuat wanita kelahiran tahun 1986 itu putus asa untuk menemukan dimanakah letak passionnya tersebut. Berawal dari belajar musik, menari, dan memasak, akhirnya Andra telah menemukan passionnya yang ternyata di bidang fotografi. "Jadi dari kecil itu aku suka seni. Suka banget sama art. Kebetulan kalau di sekolah dulu kan pelajarannya cuma matematika, fisika, nah pokoknya tuh aku paling bagus di bidang kesenian. Terus akhirnya karena penasaran ingin mencoba, jadi aku coba melukis, coba menari, tata boga, sampai akhirnya waktu aku duduk di bangku SMA, aku lihat di internet. Oke seru ya motret. Terus waktu itu belum banyak kamera digital. Nah aku tanya-tanya sama mamaku. Ya udah deh aku dikasih kamera digital sama mamaku dan keterusan sampai sekarang," cerita Andra kepada Wolipop saat ditemui di kawasan Cilandak Tengah, Jakarta, Jumat (14/09/2012). Mulai memiliki hobi terhadap fotografi sejak umur 17 tahun, wanita berusia 25 tahun itu mengaku tidak pernah mengikuti sekolah fotografi. Ia bahkan belajar sendiri dengan kemampuan percaya diri, dan modal nekat untuk langsung terjun ke lapangan. "Aku nggak pernah sekolah fotografi. Memang otodidak. Mulai langsung terjun aja. Belagak gila dan nekat aja. Karena kadang-kadang ada orang yang nunggu punyaperlengkapan ini dulu, punya itu dulu, kelamaan. Jadi mendingan langsung foto aja kerjain apa yang kamu suka," jelas Brand Ambassador Sony itu. Menggeluti industri fotografi di bidang fashion khususnya bagian backstage, merupakan kegemaran Andra. Ia mempunyai alasan tersendiri mengapa lebih suka foto di backstage ketimbang foto sebuah acara fashion show. "Karena kalau di fashion show, apalagi aku nonton gitu ya, kasarnya ya itu cuma kayak model tuh cuma lewat, dan udah pakai baju bagus. Sedangkan kalau di backstage, kita bisa lihat itu drama banget. Baju itu kadang-kadang ada yang belum jadi, jadi dijahit dulu, terus modelnya tiba-tiba ada juga yang jatuh di backstage. Jadi aku lebih suka banget di belakang panggung karena ada dramanya. Lebih seru," papar fotografer wanita yang menjadikan Bali dan China sebagai destinasi liburan favoritnya. Kecintaan Andra terhadap profesinya sebagai fotografer wanita ini membuat ia ingin terus berkecimpung di dunia fotografi hingga tua kelak. Tak hanya itu saja, ia juga memiliki impian untuk mempunyai studio foto sendiri. "Aku mau terus motret sampai tua, sampai nggak bisa motret lagi. Pengen motret terus. Pastinya ya ingin punya studio foto sendiri juga," tutup wanita lulusan Universitas Pelita Harapan jurusan desain komunikasi visual itu. (rma/hst) Redaksi: redaksi[at]wolipop.com

Evelyn Pritt, Berani Foto Menantang Bahaya Demi Profesionalisme

img Dok. Wolipop Jakarta - Evelyn Pritt adalah salah seorang wanita yang sukses menjadi fotografer komersil. Bagi Anda yang ingin mengembangkan bisnis di dunia fotografi, tidak ada salahnya menyimak cerita perjalanan wanita berumur 34 tahun ini dari sebelum memiliki profesi sebagai fotografer. Evelyn menyukai fotografi sejak kelas 1 SMP. Hobinya mengalir begitu saja karena menurut dia, foto itu bisa disimpan selamanya. "Pertama tertarik sih waktu kelas 1 SMP ya, tiba-tiba ingin motret karena foto tuh bisa ada di kita selamanya," ungkap Evelyn kepada wolipop di Otel Lobby Kamis (13/09/2012). Untuk pertama kali, Evelyn hanya dibelikan kamera analog yang masih menggunakan film. Dia pun mulai belajar hanya dengan membaca buku manual, tidak kursus ataupun kuliah di bidang fotografi. Hobinya semakin berkembang seiring berjalannya waktu. Mulai dari memotret untuk majalah sekolah hingga menjadi fotografer profesional. Aktif di dunia fotografi saat remaja, ketika memasuki bangku kuliah Evelyn justru memilih melanjutkan pendidikan di jurusan Design Komunikasi Visual, Universitas Pelita Harapan (UPH). Dia pun pernah menjadi Senior Web Designer di Ogilvy Interactive pada 2001 hingga 2003. Namun dia kemudian memutuskan untuk tidak melanjutkan kariernya sebagai web desainer karena dia merasa mengerjakan desain membutuhkan waktu yang lama. Sedangkan Evelyn merupakan pribadi yang senang dengan hal-hal dinamis. "Mengerjakan desain itu waktunya terlalu panjang, kalau web tuh bisa sebulan sampai tiga bulan baru selesai. Saya orangnya nggak betah diam. Kalau foto, setiap hari tantangannya beda, medannya beda, prosesnya lebih cepat, lebih bergerak, dan lebih banyak keluar juga," ujar Evelyn menjelaskan. Wanita yang hobi travelling ini mulai menjadi fotografer komersial pada 2005. Perjalanan Evelyn menjadi fotografer penuh tantangan yang cukup berisiko. Terkadang demi mendapatkan angle yang bagus, dia harus menantang bahaya. "Kadang buat dapatin angle harus berdiri di posisi yang bahaya juga, pertama kali mencoba lumayan takut, ya, soalnya harus pegang kamera, tripod, terus goyang-goyang walaupun ada asisten yang jagain. Makanya, harus punya asuransi deh kalau mau jadi fotografer," cerita wanita yang sehari-harinya bergaya tomboy itu. Pengalaman menantang bahaya yang pernah dilalukannya adalah naik ke atas forklift (truk pengangkat barang) untuk mendapatkan angle foto dari atas. Dia juga pernah memotret dua anak sedang berenang di sungai dari atas rigging yang ditumpuk-tumpuk. "Itu di sungainya kita bikin rigging dua tingkat ke dasar terus satu lagi tumpuk lagi, naik dari atas cuma besi-besi aja," tuturnya. Kini, karier Evelyn semakin berkembang. Selain menjadi fotografer komersil, dia pun sering dipercaya menjadi pembicara di berbagai acara workshop fotografi. Wanita yang lahir pada bulan Mei 1978 itu juga pernah meraih penghargaan Gold pada acara International Photography Awards 2011. Fotonya yang menampilkan gambar ombak di Bali tersebut kemudian dibeli oleh Nikicio. Brand fashion lokal itu kemudian menjadikan foto tersebut sebagai motif atau print untuk busana produksi mereka. Evelyn memang sudah beberapa kali bekerjasama dengan Nikicio. Sebelumnya berkat kerjasamanya dengan brand yang digawangi oleh Nina Nikicio itu juga pernah membuatnya menang di International Photography Awards 2010. Salah satu foto yang ada di test shoot lookbook Nikicio yang berhasil membawanya menjadi juara. (eny/hst) Redaksi: redaksi[at]wolipop.com

Inilah Suka & Duka Menjadi Fotografer Wanita

img Dok. Thinkstock Jakarta - Berprofesi sebagai fotografer juga sama seperti profesi lainnya yang memiliki suka dan duka. Pekerjaan yang umumnya banyak digeluti oleh pria ini, justru dijalankan oleh dua wanita muda yang cantik, Andra Alodita dan Nurulita Adriani Rahayu. Belum lama ini, Wolipop berkesempatan untuk mewawancarai mereka. Keduanya dengan senang hati menceritakan berbagai macam pengalaman, hingga suka dan dukanya menjadi seorang fotografer. Andra saat ditemui Wolipop di kawasan Cilandak Tengah, Jumat (14/09/2012), mengaku bahwa profesinya sebagai seorang fotografer di bidang fashion dan wedding, membuat ia memiliki banyak pengalaman yang menarik. Bahkan, ia merasa lebih banyak mendapat sukanya, ketimbang dengan dukanya. "Sukanya karena aku suka jalan-jalan, suka kuliner, aku suka ketemu orang baru, mendapat experience baru, aku suka belajar, jadi lebih banyak sukanya. Kalau dukanya sih paling lebih ke moodnya atau kadang-kadang kita lagi enak-enak foto, terus tiba-tiba ada yang datang lalu ngeremehin dan nanya 'eh alat lo cuma itu aja?'," papar wanita kelulusan Universitas Pelita Harapan (UPH) jurusan Desain Komunikasi Visual itu. Merasa kesal karena diremehkan orang, tidak membuat Andra putus asa. Justru ia menganggap omongan orang itu sebagai motivasi untuknya. "Kadang-kadang nih kalau foto wedding di depan pelaminan, orang suka 'hah kok fotografernya perempuan ya? Dan dia kok dress up bukan perempuan tomboy'. Kadang-kadang tuh yang melekat di kepala orang fotografer perempuan itu pasti tomboy, yang pakai celana gombrong, baju gombrong, sedangkan aku tuh enggak. Aku pinginnya perempuan banget. Jadi sebalnya karena itu saja. Tapi itu juga jadi motivasi aku juga sih," tambah Andra. Berbeda pula dengan Nurulita, wanita yang yang memiliki hobi membaca komik itu justru menjadikan modal yang besar sebagai dukanya selama berprofesi sebagai fotografer. "Ternyata fotografer yang terjun ke dunia komersil itu memang butuh modal besar, sampai harus menguras tabungan untuk modal. Jadi kalau dukanya sih itu. Di bidang mana pun pasti gede modalnya, tapi aku enggak nyangka fotografer komersil tuh modalnya tinggi," jelas Nurulita saat ditemui Wolipop di studionya yang berlokasi di Jalan Bangka, Kemang Utara, Jakarta. Dianggap remeh oleh orang lain tidak hanya dialami oleh Andra saja, Nurulita pun juga mengalami hal yang sama. "Pernah di underestimate, cuma itu jarang hanya beberapa kali aja," jelas wanita kelahiran 1976 itu. (rma/hst) Redaksi: redaksi[at]wolipop.com

5 Fotografer Wanita Paling Terkenal di Dunia

Dunia fotografi biasanya selalu dikuasai oleh kaum pria. Namun ternyata ada beberapa wanita yang juga mahir di bidang fotografi. Siapa saja mereka? Seperti yang dikutip dari brighthub, berikut ini lima fotografer wanita yang paling terkenal di masanya. img 1. Dorothea Lange Wanita yang yang lahir pada 26 Mei 1895 ini disebut-sebut sebagai fotografer Amerika yang paling berpengaruh. Ia terkenal dengan karya foto mengenai 'Great Depression', krisis ekonomi parah sebelum perang dunia ke-2. Lange ditugaskan oleh pemerintah untuk mendokumentasikan masa sulit sepanjang sejarah Amerika, dan hasilnya sangat mengharukan serta dramatis. Lange meninggal pada 11 Oktober 1965 karena kanker di usia 70 tahun. img 2. Sally Mann Fotografer Amerika yang dikenal dengan foto hitam putih dan momen-momen candid. Objek favoritnya adalah anak-anaknya sendiri. Sally sering motret anaknya dengan pose telanjang dan hal ini sering menimbulkan kontroversi. Bagi Sally, foto tersebut menggambarkan 'keluguan' dan sisi alami, tapi bagi beberapa kritikus, foto Sally tersebut justru mengarah pada pornografi anak. Selama karirnya, Sally sering mendapatkan penghargaan. Terakhir adalah Honorary Fellowship of The Royal Photographic Society di tahun 2012. img 3. Jill Greenberg Hasil karya Jill Greenberg berkisar dari foto art hingga foto komersial. Objek yang paling sering dipotret adalah, hewan, anak-anak dan selebriti. Salah satu karya Jill yang paling terkenal adalah 'End Times'. Dalam koleksi fotonya itu, Jill menampilkan beberapa anak kecil yang menangis dengan berbagai ekspresi. Foto itu menggambarkan keputusasaan Jill terhadap pemerintahan George Bush di Amerika. Jill membuat anak-anak itu menangis dengan memberinya permen lolipop yang kemudian diambil kembali. Metode itu sempat banyak mendapat protes dari beberapa pihak. img 4. Cindy Sherman Tidak seperti fotografer wanita terkenal lainnya, Cindy Sherman mendapatkan ketenaran bukan hanya karena hasil karyanya, tetapi juga karena ia seringkali menjadi objek dalam fotonya sendiri. Selama karirnya, Cindy Sherman sering menggunakan tubuhnya sendiri dalam karyanya yang cukup kontroversial. Wanita berusia 58 tahun ini juga seringkali foto majalah mode seperti Vogue dan Harper's Bazaar pada tahun 90-an serta brand fashion ekslusif seperti Comme des Garçons, Marc Jacobs, dan Balenciaga. img 5. Annie Leibovitz Siapa yang tidak tahu foto John Lennon telanjang sambil memeluk Yoko Ono dalam sampul majalah Rolling Stone? Itu adalah salah satu karya Annie Leibovitz yang paling fenomenal. Wanita berusia 62 tahun itu merupakan fotografer terakhir yang memotret John Lennon. Pasalnya lima jam setelah pemotretan, John tertembak dan meninggal dunia. Selain itu, Annie juga sempat memotret Miley Cyrus berpose topless untuk majalah Vanity Fair. Hal itu langsung menjadi kontroversi karena Miley baru berusia 15 tahun dan dianggap 'menjual pornografi' untuk buat majalah laris. (eya/eya) Redaksi: redaksi[at]wolipop.com

Indonesia World Underwater Photo Contest 2013

Indonesia World Underwater Photo Contest 2013 (IWUPC) adalah lomba foto terbesar dan paling bergengsi di dunia bawah laut yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Lomba Foto Indonesia World Underwater Photo Contest 2013 Lomba Foto Indonesia World Underwater Photo Contest adalah kontes foto pertama yang berlangsung di seluruh negeri (Nation Wide) dari Januari hingga November 2013. Jika ingin mengikuti lomba foto Indonesia World Underwater Photo Contest 2013 Anda tidak akan dipungut biaya alias gratis. Selain itu lomba foto ini juga tidak aturan khusus soal penggunaan kamera. Terdiri dari 6 kategori Underwater dan 1 kategori Konservasi. Total hadiah Lomba Foto Indonesia World Underwater Photo Contest sebesar US$ 200,000. Aturan Indonesia World Underwater Photo Contest 2013: Indonesia World Underwater Photo Contest (IWUPC) 2013 is open to entrants of all skill levels; however staff and family members of the judges and photo contest committee members are not allowed to enter the contest. Submission to IWUPC 2013 is free of charge. All images submitted must be the work of the photographer named on the Registration Form. All images submitted must be taken between 01 January and 30 November 2013. All images submitted must be taken in Indonesia and submitted through the Participating Dive Operator to the IWUPC Committee. Entries sent directly to the IWUPC Committee will not be considered. Submitted images must have been taken whilst Entrants dived with the Participating Dive Operator and be accompanied by the local Dive Leader provided by the PDO. All images must be taken in a natural water environment such as a lake or ocean (not a pool, aquarium, or any kind of controlled environment). Entries in the “People and Marine Conservation” category must be taken in a natural environment, not in a studio. All subjects must be alive and in their natural environment. No captive animals will be considered and no entrapment of any kind is permissible. Each individual can win one prize only. Any Entrant with multiple winning entries will be awarded the prize of the highest value. All judges’ decisions are final and not open for debate. Winners will be announced and prizes awarded by the third week of December 2013. Untuk detail informasi lomba foto Lomba Foto Indonesia World Underwater Photo Contest 2013 www.indonesiaunderwatercontest.com

6 Cara Menjadi Seorang Photographer

Beberapa caramenjadi seorang Photographer, di bawah ini beberapa tip menjadi seoarang Photographer, yang nantinya bisa di jadikan referensi bagi calon seorang Photographer yang profesional . 1. Selalu Bawa Kamera Alasan utama mengapa Anda melewatkan momen yang bagus untuk difoto adalah karena Anda tidak membawa kamera. Jadikanlah suatu kebiasaan untuk selalu membawa kamera kemanapun Anda bepergian karena Anda tidak tahu momen-momen atau pemandangan-pemandangan apa yang akan Anda temui nanti. Belilah tas atau tempat untuk kamera Anda karena hal tersebut dapat memudahkan Anda membawa kamera, selain itu juga dapat melindungi kamera Anda dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti goresan maupun benturan dengan benda lain. Tas atau tempat kamera yang memiliki busa dan memiliki lapisan luar yang cukup keras adalah pilihan yang cerdas untuk hal ini. 2. Foto Lebih Banyak Lagi Jika Anda berfikir bahwa Anda telah cukup banyak mengambil foto, tidak demikian adanya, terutama jika Anda adalah pemilik kamera dijital. Hasil foto kamera dijital disimpan dalam format dijital (berkas), jadi tidak ada kerugian bagi Anda untuk mengambil foto lebih banyak. Memang foto tersebut akan menghabiskan sejumlah space pada kartu memori Anda, namun nantinya Anda dapat dengan mudah menghapusnya jika Anda tidak puas dengan hasil foto tersebut. Mengapa Anda mengambil sebuah foto jika Anda bisa mengambil banyak foto? Tidak usah ragu, karena mungkin tempat di mana Anda mengambil foto tersebut tidak akan Anda kunjungi lagi. Foto sebebas-bebasnya, karena pemandangan/adegan sehari-hari yang membosankan dapat saja menjadi bersejarah beberapa tahun kemudian. 3. Percaya pada Mata Anda Mempelajari aturan-aturan composition adalah hal yang baik, namun aturan-aturan tersebut kadangkala tidak berlaku dan ada kalanya Anda harus mempercayai mata Anda. Ketika kita akan memfoto sebuah objek, gerakkan atau pindahkan kamera dan jelajahi pemandangan sekitarnya. KetikaAnda menemukan sudut potret yang menurut Anda bagus, fotolah dengan segera. 4. Latih Mata Anda Lihat dan perhatikan dengan seksama foto yang Anda ambil. Cobalah untuk menemukan kekurangan-kekurangan dan kritiklah hasil foto tersebut. Apakah foto tersebut sesuai dengan apa yang kita inginkan pada saat kita memfoto? Apakah Anda suka composition-nya? Aktivitas peninjauan kembali hasil foto oleh Anda sendiri sangat esensial dalam meningkatkan indra fotografi Anda. 5. Kenali Kamera Anda Anda tidak perlu menghafal setiap fitur pada kamera Anda sesegera mungkin. Akan lebih mudah mengingat fitur-fitur Anda dengan perlahan-lahan mencoba fitur-fitur kamera Anda satu-persatu melalui aktivitas fotografi sehari-hari. Analoginya seperti saat kita belajar mengganti persneling saat mengendarai sepeda motor atau mobil. Jadikan kemampuan mengutak-atik fitur kamera menjadi kebiasaan Anda. Dengan demikian Anda tahu dengan baik fitur-fitur apa yang mesti dipakai pada saat memfoto suatu objek atau pemandangan. 6. Edit Pada Copy Gambar Anda Hal ini berlaku untuk era baru fotografi yaitu kamera dijital. Perlu Anda ingat bahwa sebelum Anda membuat foto salinan maka foto yang Anda punya adalah foto satu-satunya yang masih asli. Biasakanlah membuat salinan atas berkas foto yang akan Anda utak-atik. Beberapa perangkat pengolahan/pengorganisasi gambar dijital biasanya menyertakan fitur ini. Posted by al wafiq at 10:11 PM

Tips Menjaga Lensa Kamera Agar Tidak Berjamur

menanggapi berbagai pertanyaan dari kaskuser mengenai lensa yang berjamur. Maka saya bikin threadnya khusus deh biar gampang nyarinya. Jamur pada lensa disebabkan oleh spora fungi. Spora fungi ada dimana2. Itu alami dan tidak bisa dihindari. Fungi2 yg pada umumnya yg menggangu lensa adalah fungi2 kelas zygomicota. Kebanyakan fungi tersebut hidup optimal pada range suhu daerah tropis (20-40 derajat dan kelembaban tinggi). Supaya spora tidak bergerminasi menjadi hifa pada lensa, maka siklus hidup yg harus kita putus adalah yg saya beri tanda merah. Tips menjaga lensa kamera agar tidak berjamur memiliki beberapa kondisi yg mempengaruhi spora untuk bergerminasi adalah sebagai berikut: 1. Temperatur Temperatur sangat rendah atau sangat tinggi akan mencegah fungi berkembang. Perkembangan spora optimal pada suhu 30 derajat plus minus 5 lah. Yahh suhu hidupnya mirip2 kaya manusia deh. Di suhu tinggi seperti 40 derajat atau rendah seperti 10 derajat spora ga bisa tumbuh (tapi tidak mati). Untuk membunuh spora dibutuhkan suhu 121 derajat dengan tekanan 15 psi minimal 15 menit. Saran: Untuk lensa jangan kita taro di suhu ekstrim. Nanti yang ada lensanya rusak. Biarkan saja pada suhu ruang, karena faktor berikutnya bisa kita atur sehingga spora gagal jadi hifa 2. Kelembaban Kelembaban >70% mutlak dibutuhkan agar spora bisa bergerminasi. Lebih kering, spora akan dorman (tidak mati / hibernasi). Saran: Karena di indonesia kelembaban rata2 tinggi, maka kita perlu menyimpan kamera dan lensa di drybox. Drybox bisa dibeli di toko2 kamera, atau bikin sendiri. 3. Ketersediaan Makanan Untuk perkembangan, maka spora juga butuh makanan untuk menghasilkan energi. Tidak seperti tanaman, fungi tidak bisa berfotosintesa untuk membuat makannanya sendiri. Oleh sebab itu fungi sangat tergantung oleh ketersediaan makanan di sekitarnya. Makanannya berupa bahan2 organik. Lensa yang sudah tua, tentunya akan mengumpulkan debu. Debu dapat berupa zat oraganik dan spora. Zat organik inilah yg dipakai oleh fungi untuk berkembang. Namun karena jumlahnya sedikit, biasanya fungi hanya berkembang sampai pada tahap hifa dan akhirnya mati karena tidak ada makanan yg mencukupi untuk mencapai siklus pembentukan sporangium. Sisa2 pertumbuhan ini kemudian menempel pada coating lensa sehingga jadi sulit dibersihkan. Lain cerita kalo spora jatuh pada roti. Fungi pasti akan berkembang subur hingga membentuk sporangium. Selain debu, di telapak tangan kita pun terdapat “makanan” yg bisa digunakan untuk berkembang biak. Saran: Kalo bisa hindari sering2 memotret tempat2 berdebu dan simpanlah lensa di dry box untuk menghindari debu dan menjaga kelembaban. Setelah pemakaian, tentunya lensa suka kotor kena sidik jari dll. Jangan lupa dibersihkan dengan alkohol (pelarut organik). Lensa2 canon seri L tertentu udah whater sealed. Ini cukup memnbantu menghindari kontaminasi pada internal parts pada lensa nya. Untuk melihat contoh lensa-lensa berjamur, silakan cek disini: http://www.kaskus.us/ UPDATE!!! FAQs mengenai jamur pada lensa. Frequently Asked Question Q: Kalo udah jamuran parah bisa dibersihin ga? A: Mencegah lebih baik daripada mengobati. Ngebersihin lensa dari jamur itu susah dan tidak 100% berhasil. Tergantung tingkat keparahannya. Jika jamur telah mengerak di lapisan lensa, satu-satunya cara membersihkannya adalah memoles ulang dan recoating elemen lensa yg terinfeksi. Ini adalah pekerjaan yang sangat khusus, dan tidak ekonomis. Tapi kalo lensa yg kena sebangasa 400mm f/2.8 IS boleh dipertimbangkan, tapi kalo lensa sekelas 50mm f1.8 ya mendingan dibuang aja. Sepertinya di indo ga ada yg bisa memoles lensa ulang deh. Kalo dibawa ke service center pun mereka sepertinya enggan. Takut alat polesnya terkontaminasi juga. Untuk jamur yang sedikit dan letaknya di luar bisa dibersihin sendiri. Yaitu dengan mengelap lensa degnan alkohol isopropyl 96%. Kalo agak membandel boleh dicoba dengan campuran hidrogen peroksida 2% + amonia 4% + akuades 94%. Di lap pelan2. Masalah terbesar adalah kalo yg terkena elemennya dalam, ya harus dibongkar. Setiap elemennya biasanya kan ada “semen” / lem buat nempelin lensa ke housing nya, untuk melepasnya sih gampang. Cukup tinggal manasin saja. Tapi untuk masangnya kembali perlu seorang spesialis Q: Denger2 pake disinari UV bisa mati? denger2 kalo disekap dengan silica gel bisa sembuh? dll A: Benar. Secara fisiologis memang jamur bisa mati. Namun, “jasad” nya sering kali masih menempel di lensa dan mengerak. Jadi metode ini tidak 100% bisa berhasil. Q: Kalo lensa sering dipakai rentan jamuran ga ya? A: Yang bahaya itu lensa yg frekuensi pemakainannya lama, tapi frekuesi penyimpanannya juga lama. Misalnya 1 minggu dipake full, terus disimpan 1 minggu. Kalo nyimpennya bener sih ga apa2, tapi kalo penyimpanannya ga bener cepat jamuran. Tapi kalo lensa tsb frekuensi dipakenya sering misalnya 2-3 hari sekali dipake dan konstan, dengan penyimpanan seadanya lebih ngga cepet jamuran.. Contoh nyatanya adalah kaca mata, dipakai tiap hari ga jamuran. Q: Gimana cara menghidari spora2 nakal? A: Spora ga bisa dihindari. Kita hidup berdampingan dengan spora. Namun kita bisa mengendalikan supaya sporanya tidak jadi jamur. Q: Berapa kelembaban ideal untuk menyimpan kamera dan lensa? A: Untuk menghindari fungi, simpan di tempat kering yg memiliki RH dibawah 70%. Untuk menghindari kerusakan mekanik simpan di tempat yg memiliki RH diatas 30% Idealnya peralatan disimpan pada RH berkisar 40-50%. Sumber : http://www.kaskus.us/ tulisan ini didapatkan dari thread kaskus http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=3072607 Itulah beberapa tips menjaga lensa kamera agar tidak berjamur, semoga bermanfaat.